strategi perang rasullah untuk ISIS
1. pertama, persiapan.
setahun sebelum perang
Badar terjadi, Rasulullah saw membentuk satuan pasukan khusus untuk melakukan
ekspedisi militer. Pasukan ekspedisi ini berfungsi sebagai upaya pemetaan
medan, penguasaan lapangan, pengintaian, dan berbagai aktivitas inteligen militer
lainnya. Selain itu, Rasulullah juga melakukan mobilisasi masif, membagi
komando, membentuk majelis permusyawaratan militer, membuat prediksi
perhitungan kekuatan musuh, memberikan semangat kepada pasukan, dan menentukan
posisi yang strategis.
2. Kedua, saat peperangan.
Ketika Rasulullah dan
pasukannya sudah sampai di medan peperangan, Rasulullah tidak melepaskan
kontrol terhadap pasukannya. Beliau melakukan inspeksi pasukannya dan
memberikan pengarahan strategi yang mesti diterapkan guna memenangkan peperangan;
dengan membagi tiga komposisi, yaitu pasukan tombak sebagai pasukan lapisan
pertama, pasukan pemanah sebagai pasukan lapisan kedua, dan pasukan pedang
sebagai pasukan lapisan ketiga.
3. Ketika perang telah
berkecamuk,
awalnya pasukan muslim
terdesak, karena jumlah pasukan yang lebih sedikit dibandingkan pasukan musuh.
Namun di tengah berlangsungnya pertempuran, kondisi berubah. Pasukan musuh
mulai terlihat melemah semangat dan kekuatannya. Kondisi ini dimanfaatkan
Rasulullah untuk menerapkan strategi serangan balik. Akhirnya, pasukan musuh
tercerai-berai dan berjatuhan banyak korban di pihak mereka. Pasukan muslim
memeroleh kemenangan spektakuler pada perang Badar Kubra ini.
4. Setelah peperangan
berakhir.
Rasulullah tidak lantas
berleha-leha dan berpesta fora merayakan kemenangan. Namun, Rasulullah terus
membuat kesinambungan strateginya yang lain pascaperang. Yaitu di antaranya,
memberdayakan para tawanan, menetapkan sistem perundang-undangan Daulah
Islamiyah, menerapkan sistem perekonomian negara, dan mengokohkan kekuatan
militer. Semuanya bertujuan untuk menjaga stabilitas kaum muslimin, baik secara
politik, ekonomi, maupun sosial berdasarkan aturan-aturan yang telah ditetapkan
Allah SWT.
Selain perang Badar,
Rasulullah dan kaum muslimin banyak mengalami peperangan, bahkan sampai ke
penjuru luar Jazirah Arab. Setiap peperangan, dengan kondisi yang berbeda,
strategi yang diterapkan pun bervariasi. Dan, semuanya memperoleh kemenangan
yang gemilang sehingga kaum muslimin menjadi kekuatan besar di Dunia.
Comments
Post a Comment