Napak Tilas K.H. ahmad Dahlan
Mengulas profil K.H. Ahmad Dahlan
Ahmad Dahlan lahir di yokyakarta pada tahun 1869M/1285H. Dengan nama kecil Muhammad Darwis. Ayahnya seorang ulama besar yang bernama KH. Abu Bakar bin KH Sulaiman pejabat khatib di masid besar kesultanan di yogyakarta. KH. Ahmad Dahlan meninggal dunia pada tanggal 25 februari 1923, atau bertepatan dengan 7 Rajab 1340 H. di kauman yogyakarta dalam usia 55 tahun.
Pendidikan
Selama belajar di mekkah, tampaknya tafsir al-manar yang di karang oleh Muhammad Abduh, mendapat perhatian serius dan yang paling di gemari. Tafsir ini memberikan cahaya terang dalam hatinya serta membuka akalnya untuk berfikir jauh ke depan , dimekkah pula ia berkesempatan untuk dapat bertukar pukiran langsung dengan Rasyid Ridha, yang di kenal sebagai tokoh pembaharuan islam. Pengalaman inilah yang mendorong keterkaitan untuk mengadakan perubahan-perubahannyang berarti dalam kehidupan keagamaan kaum muslimin di tanah airnya Indonesia.
Mendirikan muhammadiyah
memperhatikan masyarakat pada waktu itu yaitu adanya keterbelakangan dan kebodohan, kemiskinan waktu itu dan lemahnya sistem pendidikan sehingga tidak mampu menandingi kaum zindik maupun kristen. Untuk itu beliau sebagai seorang muaallim merasa terpanggil untuk mempertahankan sistem dari abad-abad permulaan islam sebagai suatu sistem yang benar dan bebas daeri unsur- unsur tahayul,bid’ah,khurafat berusaha membangun kembali agama islam yang di dasarkan pada al-quran dan sunah. sehingga Ahmad Dahlan terdorong untuk medirikan organisasi yang kemudian bernama Muhamadiyyah berdiri pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H.
latar belakang K.H Ahmad dahlan mendirikan perkumpulan muhammadiyah:
1. Umat islam tidak memegang tuntutan Al-quran dan Hadits Nabi saw.
2. Keadaan umat islam sangat menyedihkan sebagai akibat penjajahan.
3. Kegagalan insitusi pendidikan islam untuk memenuhi tuntutan kemajuan zaman , sebagai akibat mengisolasi diri.
4. Persatuan dan kesatuan umat islam menurun akibat organisasi islam yang ada.
5. Munculnya tantangan dari kegiatan misi dan zeding yang di anggap mengancam masa depan
Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah
Dakwah yang di lakukan menurut cara yang di contohkan oleh Nabi muhammad saw. Dakwah islam di lakukan dengan hikmah kebijaksanaan, nasihat, ajakan, dan perlu juga berdialog agar terwujud dakwah amar ma’ruf dan nahi munkar.
Muhammadiyah sebagai gerakan tajdid
Selalu berusaha memperbarui dan meningkatkan pemahaman islam secara rasional sehingga islam bisa di terima dan di hayati oleh segenap lapisan masyarakat. Jejak langkah beliau senantiasa menitik beratkan kepada melawan kebodohan serta keterbelakangan yang senantiasa berdasarkan al-quran dan hadits. KH. Ahmad Dahlan adalah seorang yang mempunyai pergaulan yang sangat luas ia mempunyai banyak teman baik kiai, priayi, bangsawan kraton,orang bisa sampai pendeta kristen. Cita-citanya sebagai seorang ulama ialah tegas, yaitu hendak memperbaiki masyarakat indonesia bedasarkan cita-cita agama islam.
Ahmad Dahlan lahir di yokyakarta pada tahun 1869M/1285H. Dengan nama kecil Muhammad Darwis. Ayahnya seorang ulama besar yang bernama KH. Abu Bakar bin KH Sulaiman pejabat khatib di masid besar kesultanan di yogyakarta. KH. Ahmad Dahlan meninggal dunia pada tanggal 25 februari 1923, atau bertepatan dengan 7 Rajab 1340 H. di kauman yogyakarta dalam usia 55 tahun.
Pendidikan
Selama belajar di mekkah, tampaknya tafsir al-manar yang di karang oleh Muhammad Abduh, mendapat perhatian serius dan yang paling di gemari. Tafsir ini memberikan cahaya terang dalam hatinya serta membuka akalnya untuk berfikir jauh ke depan , dimekkah pula ia berkesempatan untuk dapat bertukar pukiran langsung dengan Rasyid Ridha, yang di kenal sebagai tokoh pembaharuan islam. Pengalaman inilah yang mendorong keterkaitan untuk mengadakan perubahan-perubahannyang berarti dalam kehidupan keagamaan kaum muslimin di tanah airnya Indonesia.
Mendirikan muhammadiyah
memperhatikan masyarakat pada waktu itu yaitu adanya keterbelakangan dan kebodohan, kemiskinan waktu itu dan lemahnya sistem pendidikan sehingga tidak mampu menandingi kaum zindik maupun kristen. Untuk itu beliau sebagai seorang muaallim merasa terpanggil untuk mempertahankan sistem dari abad-abad permulaan islam sebagai suatu sistem yang benar dan bebas daeri unsur- unsur tahayul,bid’ah,khurafat berusaha membangun kembali agama islam yang di dasarkan pada al-quran dan sunah. sehingga Ahmad Dahlan terdorong untuk medirikan organisasi yang kemudian bernama Muhamadiyyah berdiri pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H.
latar belakang K.H Ahmad dahlan mendirikan perkumpulan muhammadiyah:
1. Umat islam tidak memegang tuntutan Al-quran dan Hadits Nabi saw.
2. Keadaan umat islam sangat menyedihkan sebagai akibat penjajahan.
3. Kegagalan insitusi pendidikan islam untuk memenuhi tuntutan kemajuan zaman , sebagai akibat mengisolasi diri.
4. Persatuan dan kesatuan umat islam menurun akibat organisasi islam yang ada.
5. Munculnya tantangan dari kegiatan misi dan zeding yang di anggap mengancam masa depan
Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah
Dakwah yang di lakukan menurut cara yang di contohkan oleh Nabi muhammad saw. Dakwah islam di lakukan dengan hikmah kebijaksanaan, nasihat, ajakan, dan perlu juga berdialog agar terwujud dakwah amar ma’ruf dan nahi munkar.
Muhammadiyah sebagai gerakan tajdid
Selalu berusaha memperbarui dan meningkatkan pemahaman islam secara rasional sehingga islam bisa di terima dan di hayati oleh segenap lapisan masyarakat. Jejak langkah beliau senantiasa menitik beratkan kepada melawan kebodohan serta keterbelakangan yang senantiasa berdasarkan al-quran dan hadits. KH. Ahmad Dahlan adalah seorang yang mempunyai pergaulan yang sangat luas ia mempunyai banyak teman baik kiai, priayi, bangsawan kraton,orang bisa sampai pendeta kristen. Cita-citanya sebagai seorang ulama ialah tegas, yaitu hendak memperbaiki masyarakat indonesia bedasarkan cita-cita agama islam.
ijinn sharee
ReplyDelete