metode pembelajaran agama islam inquiry
INQUIRY
Inquiry adalah istilah dalam bahasa inggris; yang berarti pertanyaan
atau penyelidikan. hal ini mereupakan suatu teknik atau cara yang digunakan
guru untuk mengajar didepan kelas. Inquiry juga salah satu cara yang melibatkan
secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk belajar atau penelaahan yang
bersifat mencari pemecahan permasalahan dengan cara kritis, analisis, dan
ilmiah dengan menggunakan langkah-langkah tertentu menuju suatu kesimpulan yang
meyakinkan karna didukung oleh data atau kenyataan. Sasaran utama model belajar
inquiry ini adalah mengembangkan penguasaan pengetahuan, yang merupakan hasil
dari pengolahan data atau informasi.
Secara alami manusia mempunyai kecendrungan untuk selalu mencari tahu
akan segala sesuatu yang menarik perhatiannya. Mereka akan menyadari
keingintahuan akan segala sesuatu tersebut, dan akan belajar untuk dapa
menganalisis strategi berfikirnya sendiri. Proses berfikir tersebut biasanya
dilakukan melalui Tanya jawab antara guru dengan siswa.
Adapun teknik inquiry ini memiliki keunggulan yang dapat dikemukakan
sebagai berikut:
1). Dalam
membentuk dan mengembangkan “sel-consept” pada diri siswa, sehingga siswa dapat
mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebih baik.
2). Membantu
dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi pada situasi proses belajar
yang baru.
3). Mendorong
siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersikap obyektif,
jujur dan terbuka.
4). Mendorong
siswa untuk berfikir intuitifdan merumuskan hipotesanya sendiri.
5). Member
kepuasan yang bersifat intrinsic.
6). Situasi
proses belajar menjadi lebih mkerangsang.
7). Dapat
mengembangkan bakat atau kecakapan individu.
8). Member
kebebasan siswa untuk belajar sendiri.
9). Siswa dapat menghindari siwa dari cara-cara
belajar yang tradisional.
10). Dapat
memberikan waktu kepada siswa secukupnya sehingga mereka dapat mengasimilasi
dan mengakomodasi informasi.
Dalam
proses belajar siswa memerlukan waktu untuk menggunakan daya otaknya untuk
berpikir dan memperoleh pengertian tentang konsep, prinsip dan teknik
menyelidiki masalah.
Untuk
meningkatkan teknik inquiry dapat ditimbulkan dengan kegiatan-kegiatan sebagai
berikut:
1). Membimbing
kegiatan laboratorium.
2). Modifikasi
inquiry.
3). Kebebasan
inquiry.
4). Inquiry
pendekatan peranan.
5) mengundang
kedalam inquiry.
6). Teka-teki
gambar.
7). Synectics
lesson
8). Kejelasan
nilai-nilai.
Agar
teknik ini dapat dilaksanakan dengan baik memerlukan kondisi-kondisi sebagai
berikut:
1)
Kondisi
yang fleksibel, bebasuntukberinteraksi.
2)
Kondisilingkungan
yang responsive
3)
Kondisi
yang memudahkanmemusatkanperhatian.
4)
Kondisi
yang bebasdaritekanan.
Inquiry berasal dari kata Inquire yang berarti ikut serta,
atau terlibat, dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan
penyelidikan.pembelajaran inquiry ini bertujuan untuk memberikan cara bagi siswa untuk membangun
kecakapan-kecakapan intelektual (kecakapanberpikir) terkait dengan
proses-proses berpikir reflektif. Jika berpikir menjadi tujuan utama dari pendidikan,
maka harus ditemukan cara-cara untuk membantu individu untuk membangun kemampuan
itu.
Strategi pembelajaran inquiry adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses
berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan
siswa.[1]
Strategi
pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi heuristic, yang berasal
dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein yang berarti saya menemukan. Strategi ini berangkat dari asumsi bahwa sejak
manusia lahir ke dunia, manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri
pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang keadaan alam disekelilingnya merupakan
kodrat manusia sejak ia lahir ke dunia. Sejak kecil manusia memiliki keinginan
untuk mengenal segala sesuatu melalui indra pengecapan, pendengaran,
penglihatan, dan indra-indra lainnya. Hingga dewasa keingintahuan manusia
secara terus menerus berkembang dengan menggunakan otak dan pikirannya.
Pengetahuan yang dimiliki manusia akan bermakna (meaningfull) manakala didasari
oleh keingintahuan itu. Dalam rangka itulah strategi inkuiri dikembangkan.
Ada
beberapa hal yang menjadi ciri utama
strategi pembelajaran inkuiri. Pertama,strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal
untuk mencari dan menemukan, artinya strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai
subyek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai
penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka
berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.Kedua,
seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan
jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat
menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Dengan demikian, strategi
pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi
sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa.
Aktivitas
pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru dan
siswa. Oleh sebab itu kemampuan guru dalam menggunakan teknik bertanya merupakan
syarat utama dalam melakukan inkuiri. Ketiga, tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah
mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau
mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan
demikian, dalam strategi pembelajaran inkuiri siswa tak hanya dituntut agar
menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan
potensi yang dimilikinya. Manusia yang hanya menguasai pelajaran belum tentu
dapat mengembangkan kemampuan berpikir secara optimal, namun sebaliknya, siswa
akan dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya manakala ia bisa menguasai
materi pelajaran.
Tujuan
utama pembelajaran melalui strategi
inkuiriadalah menolong siswa untuk dapat mengembangkan disiplin
intelektual dan keterampilan berpikir dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan
dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahu mereka.
Strategi
pembelajaran inquiry merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang
berorientasi kepada siswa (student centered approach). Dikatakan demikian,
sebab dalam strategi ini siswa memegang peran yang sangat dominan dalam proses
pembelajaran.
2. Kelebihan dan kelemahan strategi
pembelajaran inquiry
1) Kelebihan strategi pembelajaran inquiry
meliputi sebagai berikut:
a.
Pembelajaran menjadi lebih hidup serta dapat menjadikan siswa aktif.
b.
Dapat membentuk dan mengembangkan konsep dasar kepada siswa.
c.
Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar
yang baru.
d.
Dapat memberikan waktu kepada siswa secukupnya sehingga mereka dapat
mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.
e.
Mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersifat
jujur, obyektif, dan terbuka.
f.
Menghindarkan diri dari cara belajar tradisional, yaitu guru yang menguasai
kelas.
g.
Memungkinkan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar.
h.
Dapat melatih siswa untuk belajar sendiri dengan positif sehingga dapat
mengembangkan pendidikan demokrasi.
i.
Dalam diskusi inkuiri, guru dapat mengetahui kedalaman pengetahuan dan
pemahaman siswa mengenai konsep yang sedang dibahas.
j.
Startegi ini merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada
pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga
pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.
k.
Startegi ini dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan
gaya belajar mereka.
l.
Startegi ini merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan
psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan
tingkah laku berkat adanya pengalaman.
m.
Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa
yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki
kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
2) Kelemahan Strategi Pembelajaran Inquiry
a.
Jika strategi ini digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit
mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
b.
Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan
kebiasaan siswa dalam belajar.
c.
Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang
sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
d.
Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai
materi pelajaran, maka startegi ini akan sulit diimplementasikan oleh setiap
guru.
e.
Pembelajaran dengan inkuiri memerlukan kecerdasan siswa yang tinggi, bila siswa
kurang cerdas hasil pembelajarannya kurang efektif.
f.
Memerlukan perubahan kebiasaan cara belajar siswa yang menerima informasi dari
guru apa adanya.
g.
Guru dituntut mengubah kebiasaan mengajar yang umumnya sebagai pemberi
informasi menjadi fasilitator, motivator, dan pembimbing siswa dalam belajar.
h.
Karena dilakukan secara kelompok maka kemungkinan ada anggota yang kurang
aktif.
i.
Pembelajaraninkuiri kurang cocok pada anak yang usianya terlalu muda, misalkan
SD.
j.
Cara belajar siswa dalam metode ini menuntut bimbingan guru yang lebih baik.
k.
Untuk kelas dengan jumlah siswa yang banyak, akan sangat merepotkan guru.
l.
Membutuhkan waktu yang lama dan hasilnya kurang efektif jika pembelajaran ini
diterapkan pada situasi kelas yang kurang mendukung.
m.
Pembelajaran akan kurang efektif jika
guru tidak menguasai kelas.
Secaraumum proses
pembelajarandenganmenggunakanstrategipembelajaran
inquiry terdiri dari karakteristik, prinsip-prinsip penggunaan, langkah-langkah
dan metode Strategi Pembelajaran Inquiry, seperti berikut:
1)
Karakteristik strategi pembelajaran Inquiry
a.
Menekankan pada aktvfitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan,
artinya strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai objek didik.
b.
Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan
jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakansehingga diharapkan dapat
menumbuhkan sikap percaya diri (self belief).
c.
Tujuan dari strategi pembelajaran inquiry adalah mengembangkan kemampuan
berpikir secara sistematis, logis dan kritis atau mengembangkan kemampuan
intelektual sebagai bagian dari proses mental.
2)
Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Inquiry[2]
a.
Berorientasi pada perkembangan intelektual
Tujuan
dari Strategi Pembelajaran Inquiry adalah perkembangan berpikir, dengan
demikian strategi pembelajaran ini selain berorientasi pada hasil belajar juga
berorientasi pada proses belajar. Karena itu, criteria keberhasilan dari proses
pembelajaran dengan menggunakan SPI bukan ditentukan oleh sejauh mana siswa
dapat menguasai materi pelajaran akan tetapi sejauh mana siswa beraktivitas
mencari dan menemukan sesuatu (yang dapat ditemukan).
b.
Prinsip interaksi
Proses
pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi antar siswa
maupun interaksi siswa dengan guru bahkan interaksi antar siswa dengan
lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru
bukan sebagai pengajar tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur
interaksi itu sendiri. Guru perlu mengarahkan (directing) agar siswa bias
mengembangkan kemampuan berpikirnya melalui interaksi mereka.
c.
Prinsip bertanya
Peran
guru dalam menggunakan SPI adalah guru sebagai penanya. Sebab kemampuan siswa
untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari
proses berpikir, guru perlu menguasai berbagai jenis dan teknik bertanya.
Apakah itu bertanya hanya sekedar untuk meminta perhatian siswa, untuk melacak,
untuk mengembangkan kemampuan atau untuk menguji.
d.
Prinsip bertanya untuk berpikir
Belajar
bukan hanya mengingat sejumlah fakta akan tetapi belajar adalah proses berpikir
yakni proses mengembangkan seluruh otak. Pembelajaran berpikir adalah
pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal. Anak dituntut untuk belajar
berpikir logis dan rasional dengan memasukan unsure-unsur yang mempengaruhi
emosi yaitu unsure estetika melalui pross belajar yang menyenangkan.
e.
Prinsip keterbukaan
Belajar
adalah proses mencoba berbagai kemungkinan, segala sesuatu mungkin bisa
terjadi. Oleh sebab itu, anak perlu diberi kebebasan untuk mencoba sesuai
dengan perkembangan kemampuan logika dan nalarnya. Pembelajaran yang bermakna
adalah pembelajaran yang menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis
yang harus dibuktikan kebenarannya. Tugas guru adalah menyediakan ruang untuk
memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan hipotesis dan secara terbuka
membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan.
3)
Langkah-langkah Strategi Pembelajaran Inquiry
a. Orientasi
Langkah
orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang
responsif. Guru mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran
yaitu guru merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah.
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahapan orientasi adalah:
a)
Menjelaskan topik, tujuan dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh
siswa.
b)
Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai
tujuan.
c)
Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar, hal ini dilakukan dalam
rangka memberikan motivasi belajar siswa.
b.
Merumuskan masalah
Merumuskan
masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu masalah atau persoalan yang mengandung
teka-teki. Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji karena
masalah itu tentu ada jawabannya dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang
tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi
inkuiri, oleh sebab itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh
pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya pengembangan mental melalui
proses berpikir.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah diantaranya:
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah diantaranya:
a)
Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa. Siswa akan memilki motivasi
belajar yang tinggi manakala dilibatkan dalam merumuskan masalah yang hendak
dikaji. Seorang guru hanya memberikan topik yang akan dipelajari.
b)
Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki yang jawabannya
pasti, artinya guru perlu mendorong siswa agar dapat merumuskan masalah yang
menurut guru jawaban yang sebenarnya sudah ada tinggal siswa mencari dan
menemukan jawabannya dengan pasti.
c)
Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui oleh
siswa artinya sebelum masalah itu dikaji lebih jauh melalui proses inkuiri,
guru perlu yakin terlebih dahulu bahwa siswa sudah memiliki pemahaman tentang
konsep-konsep yang ada dalam rumusan masalah.
c.
merumuskan hipotesis
Hipotesis
adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji dan perlu
diuji kebenarannya. Potensi berpikir siswa dimulai dari kemampuan setiap
individu untuk menebak atau menduga-duga (berhipotesis) dari suatu masalah.
Untuk mengembangkan kemampuan menebak pada diri anak, guru dapat mengajukan
beberapa pertanyaan yang mendorong siswa untuk merumuskan jawaban sementara
(hipotesis). Perkiraan sebagian hipotesis bukan sembarang perkiraan, tetapi harus
memiliki landasan berpikir yang kokoh yang bersifat rasional dan logis.
d.
Mengumpulkan data
Mengumpulkan
data adalah aktivitas menyaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji
hipotesis yang diajukan. Mengumpulkan data merupakan proses yang sangat penting
dalam pengembangan intelektual. Selain memerlukan motivasi yang kuat dalam
proses ini juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi
berpikir. Tugas dan peran guru yaitu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan, penggunaan
SPI terkadang macet apabila siswa tidak apresiatif (ketidakgairahan dalam
belajar).
e.
Menguji hipotesis
Menguji
hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan
data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Yang
terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas
jawaban yang diberikan, menguji hipotesis berarti juga mengembangkan kemampuan
berpikir rasional yaitu kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya
berdasarkan argumentasi tetapi didukung oleh data yang ditemukan dan dapat
dipertanggungjawabkan.
f.
Merumuskan kesimpulan
Merumuskan kesimpulan
adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian
hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu
menunjukan pada siswa data mana yang relevan.
4)
Metode yang Digunakan Strategi Pembelajaran Inquiry
a.
Metode diskusi, adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu
permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu
permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa
serta untuk membuat suatu kesimpulan.
b.
Metode demonstrasi, adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan
mempertunjukan kepada siswa tentang proses, satuan atau benda tertentu baik
benda yang sebenarnya atau hanya yang bersifat tiruan.
c.
Metode tanya jawab, bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari
keingintahuan setiap individu, sedangkan menjawab pertanyaan mencerminkan
kemampuan seseorang dalam berpikir.
inquiry dalam pembelajaran dilandasi pandangan konstruktivisme, Menurut
pandangan konstruktivistik, belajar merupakan suatu proses pembentukan
pengetahuan. Pembentukan ini harus dilakukan oleh siswa .Ia harus aktif
melakukan kegiatan, aktif berpikir, menyusun konsep dan memberi makna tentang
hal-hal yang sedang dipelajari. Guru memang dapat dan harus mengambil prakarsa
untuk menata lingkungan yang memberi peluang optimal bagi terjadinya belajar.
Namun yang akhirnya paling menentukan terwujudnya gejala belajar adalah niat
belajar siswa sendiri.Dengan istilah ini, dapat dikatakan bahwa hakekatnya
kendali belajar sepenuhnya ada pada siswa.
Karakteristik dari pendekatan inquiry ini adalah guru tidak
mengkomunikasikan pengetahuan, tetapi membantu siswa untuk belajar bagi mereka
sendiri, kemudian topik, masalah yang dipelajari, dan metode yang digunakan
untuk menjawab permasalahan dapat ditentukan oleh siswa, dapat ditentukan oleh
guru, dan dapat ditentukan bersama oleh siswa dan guru. Pembelajaran
inkuiri memberi tekanan pada ide-ide konstruktivis dari belajar.Kemajuan
belajar terbaik terjadi dalam situasi kelompok.[3]
pembelajaran inquiryinimenekankankepada
proses mencaridanmenemukan. Materipelajarantidakdiberikansecaralangsung,
peransiswadalamstrategiiniadalahmencaridanmenemukansendirimateripelajaran,
sedangkan guru berperansebagaifasilitatordanmembimbingsiswauntukbelajar. Dengan
kata lain untuk siswa yang pintar maka akan cepat dan mengerti dalam
pembelajaran, tetapi untuk siswa yang daya tangkapnya kurang akan menimbulkan
kebingungan dan akan tertinggal jauh pengetahuannya.
Pemecahan
masalah dalam kendala strategi pembelajaran inquiry adalah sebagai guru kita
harus menerapkan cara, dengan menyimbangkan situasi atau kondisi di setiap
kelas, karena kita tidak tahu bagaimana karakter dan kemampuan siswa satu persatu sehingga kita sebagai guru
bisa menyimbangkan kemampuan siswa di dalam kelas yang kita ajarkan tersebut.
Sebagai
seorang guru kita dituntut untuk memberikan pendidikan yang luar biasa agar
siswa kita mengerti dan memahami apa yang kita ajarkan dan mencerdaskan siswa-siswi
kita agar mereka menjadi generasi penerus yang berkualitas
[2]Roestiyah,
Strategi Belajar Mengajar,
(Jakarta:Rineka Cipta, 2008), hlm. 23-27
[3]http://aldhoportofolio.blogspot.com/2009/05/strategi-pembelajaran-inquiry.html/Diakses Senin 10
Oktober 2016, 21:15.
Comments
Post a Comment